Informasi mengenai jumlah penduduk pada suatu waktu tertentu atau masa yang akan datang sangat dibutuhkan dalam perencanaan program dan penentuan kebijakan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu perkiraan mengenai jumlah penduduk. Untuk membuat perkiraan jumlah penduduk dikenal beberapa istilah dan metode perkiraan penduduk yang perlu dibedakan menurut data dasar dan metode yang digunakan. Istilah-istilah yang umum dipakai adalah perkiraan penduduk (population estimate), ramalan penduduk (population forecast), dan proyeksi penduduk (population projection).

Estimasi penduduk adalah penaksiran atau perkiraan penduduk, biasanya tentang jumlahnya pada waktu tertentu. Menurut Swanson dan Siegel (2004), estimasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu estimasi antarsensus (intercensal estimate), estimasi pascasensus (post-censal estimate), dan proyeksi. Jadi, proyeksi penduduk merupakan bagian dari estimasi penduduk. Proyeksi penduduk menggunakan metode yang lebih rinci dibanding metode estimasi lainnya, karena memperhitungkan perkembangan fertilitas, mortalitas, dan migrasi untuk kurun waktu tertentu sehingga menghasilkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.

Proyeksi penduduk dapat dibuat untuk mengetahui keadaan penduduk pada masa depan (forward projection) atau keadaan penduduk pada masa lalu (backward projection). Menurut Rowland (2003), proyeksi penduduk merupakan ramalan jumlah penduduk berdasarkan penghitungan dari jumlah penduduk masa lalu, dan masa mendatang dengan menggunakan asumsi tertentu tentang perubahan tingkat pertumbuhan penduduk dan komponen-komponennya.

Terdapat beberapa metode Proyeksi dan Estimasi Penduduk, yaitu:
1. Model Populasi
2. Metode Rasio
3. Metode Perumahan
4. Metode Indikator
5. Metode Matriks
6. Model Statistik
7. Matematika
8. Komponen Kohor